BogorInNews – Perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-542 menjadi bahan refleksi bagi DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto usai acara rapat paripurna yang digelar khusus untuk merayakan HJB ke-542 pada Senin 3 Juni 2024 sore.
“Kami bersyukur bahwa banyak pencapaian yang dilakukan. Namun memang kita harus terus juga mengakui ada hal yang perlu kita perbaiki dan ini momen kita untuk merefleksikan kinerja,” ungkap Atang.
Atang memaparkan, beberapa hal yang mendapatkan perhatian khusus dari DPRD Kota Bogor dan Pemkot Bogor untuk segera diperbaiki diantaranya adalah persoalan PPDB, pendidikan, kebersihan dan ekonomi.
“Dengan semboyan atau motto yang sama-sama kita pegang, ‘Dinu kiwari ngancik nu bihari saja ayeuna sampereun jaga’. Maknanya Insya Allah mudah-mudahan ini menjadi penyemangat kami untuk berbuat lebih baik lagi. Menjaga Kota Bogor tetap aman, saling menghormati satu sama lain,” tutur Atang.
Atang memaparkan, pada momen perayaan HJB ke-542 ini Atang berharap Kota Bogor akan selalu menjadi Kota yang dicintai oleh warganya dan dirindukan oleh wisatawan.
“Harapan kami Kota Bogor tetap adem, menjadi ‘kota hujan’ yang selalu dirindukan oleh semua,” papar politisi PKS ini.
Sementara itu, Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari menyampaikan, bahwa dalam merefleksikan kinerja Pemkot Bogor, dirinya ingin adanya perubahan yang bisa mengakomodir semua golongan dan lapisan masyarakat. Karena ia menyadari bahwa saat ini terjadi perubahan karakter masyarakat yang terjadi pasca pandemi Covid-19.
“Sehingga saya meminta kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Bogor agar bisa beradaptasi dengan perkembangan karakter masyarakat dalam memberikan pelayanan pemerintahan. Dulu tidak banyak pelayanan berbasis online, tapi sekarang hampir semua pelayanan bisa online. Belum lagi ada sekitar 70 persen generasi milenial dan generasi Z yang jadi target pelayanan,” ungkap Hery.
“Sementara pelayan publiknya generasi X dan ini membuat ada gap karakter yang perlu dipahami perbedaannya. Jadi harus ada peningkatan kompetensi untuk memahami karakter generasi ini,” tambah Hery.
Hery mengutarakan, selama mengikuti rangkaian HJB ke-542 yang dimulai dari helaran di Jalan Sudirman sampai pelaksanaan rapat paripurna, ia mengaku merasa kagum dan takjub dengan perayaan HJB. Takjub karena mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung hasil kolaborasi dari semua unsur masyarakat Kota Bogor.
“HJB Kota Bogor ini luar biasa. Saya lama di Bandung dan belum pernah lihat yang seperti ini. Poinnya bukan membandingkan, tapi bahwa apa yang dilakukan masyarakat Kota Bogor menunjukkan bahwa kolaborasi semua unsur, semua unsur masyarakat yang kita tahu Kota Bogor seperti nusantara mini, semua suku, bahasa, ada disini. Tidak harus orang Jawa Barat yang menjadi pejabat A, B, C dan D, itu menunjukkan nusantara sekali. Pancasila, Nusantara dan ternyata keguyubannya luar biasa. Saya lihat dari helaran kemarin sampai Paripurna hari ini berjalan dengan lancar,” jelas Hery.
Diketahui, dalam rapat Paripurna perayaan HJB ke-542 dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari, jajaran forkopimda, mantan Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor dan tamu undangan dari daerah lain.
Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto dan dibawakan dengan menggunakan bahasa Sunda.
Tak hanya itu, pada rapat paripurna terdapat pembacaan sejarah Bogor oleh Rektor Universitas Nusa Bangsa, Dr. Ir. Yunus Arifien, pembacaan pantun pacilong oleh budayawan, R. Dodi Sarif Hidayat dan pembacaan wangsit Siliwangi oleh mantan Sekda Kota Bogor, H. Dedi Suyud Hamdan. (REK)