BogorInNews – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bogor makin percaya diri untuk mengusung Dr.dr Raendi Rayendra sebagai Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor di Pilkada 2024 dengan digelarnya rapat koordinasi dan konsolidasi bersama ranting serta Pengurus Anak Cabang (PAC) di salah satu hotel kawasan Bogor Timur pada Sabtu 15 Juni 2024 malam. Dokter Raendi Rayendra hadir menyapa jajaran DPC PKB Kota Bogor yang sudah mengantongi surat tugas dari DPP PKB.
Ketua DPC PKB Kota Bogor, Dewi Fatimah mengatakan, partainya cukup berbangga dengan raihan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) kemarin sebesar 45,6 persen atau sekitar 47.450 suara.
“Dengan raihan suara tersebut, PKB Kota Bogor berhasil menambah kursi di parlemen dari tiga menjadi empat kursi yang tersebar di Daerah Pemilihan (dapil) Bogor Utara, Tanah Sareal, Bogor Selatan, dan Bogor Barat. Untuk itu PKB Kota Bogor layak untuk ikut ajang kontestasi Pilkada 2024,” tutur Dewi usai rapat koordinasi dan konsolidasi pada Sabtu 15 Juni 2024 malam.
Dewi menerangkan, dalam rapat koordinasi dan konsolidasi, hadir Dokter Raendi Rayendra sebagai Bacawalkot Bogor yang mendapatkan rekomendasi penugasan dari DPP PKB.
“Kami harus fatsun kepada keputusan DPP PKB. Insyaallah ini keputusan terbaik buat kami, tentu kami akan berikhtiar untuk berjuang bersama-sama dengan kemampuan kader militansi di wilayah,” terang Dewi.
Sementara itu, dokter Rayendra menuturkan, selain memperkenalkan diri kepada kader PKB Kota Bogor, dirinya juga menyampaikan visi misi sebagai Bacawalkot Bogor.
“Alhamdulilah responnya luar biasa dan juga positif, bisa berkenalan dengan teman-teman ranting PKB, mudah-mudahan kedepannya kami bisa bersinergi, berkolaborasi dengan PKB dalam meningkatkan elektabilitas saya sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Bogor,” terang Rayendra.
Rayendra berharap, dengan satu langkah yang lebih awal dilakukan PKB dapat mendongkrak elektoral pencalonannya di Pilkada. Dimana dari hasil survei saat ini ia berada di posisi urutan kedua. Secara garis besar visi misi yang disampaikan ada tiga, yakni mengenai pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.
“Tentu saja nanti kami breakdown didalamnya bahwa bagaimana kami memberdayakan dari tingkat keluarga untuk membangun Kota Bogor. Baik dari lingkungan kebersihan, pendidikan, kesehatan seperti mengentaskan stunting di wilayah itu harus berbasis keluarga,” pungkasnya.(REK)