Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bogor RayaKota BogorPolitik

Diduga Terjebak Skenario Politik, PDI Perjuangan Bersikap Tegas Terhadap Dokter Rayendra

×

Diduga Terjebak Skenario Politik, PDI Perjuangan Bersikap Tegas Terhadap Dokter Rayendra

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BogorInNews – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somaddikarya mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada Bacawalkot Bogor Dokter Raendi Rayendra, untuk klarifikasi atas keputusan sepihak yang diambil tanpa konfirmasi dengan membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) parpol lain untuk memuluskan ambisinya ‘manggung’ di Pilkada Kota Bogor.

Dalam klarifikasinya, dokter Rayendra mengakui kesalahan karena tidak adanya koordinasi dan komunikasi kepada DpC PDI Perjuangan.

Example 300x600

Atty menambahkan, dokter Rayendra membenarkan memiliki KTA dari Partai Golkar yang telah diterbitkan.

“Dengan adanya penjelasan ini, PDI Perjuangan akan mengambil sikap tegas terkait penugasan yang telah diberikan kepada yang bersangkutan,” tegas Atty kepada wartawan pada Rabu 21 Agustus 2024 sore.

Atty juga menduga adanya pihak yang memainkan skenario politik untuk menjebak atau sekadar memberikan harapan kosong kepada dokter Rayendra. Menurutnya, skenario ini mungkin bertujuan agar yang bersangkutan gagal maju dalam Pilkada 2024

“Bakal calon yang diusung PDI Perjuangan memang sangat diperhitungkan dan menjadi lawan berat karena memiliki potensi menang yang tinggi, yang dibuktikan dengan kenaikan elektabilitas dalam survei setelah agenda konsolidasi dengan stuktur partai SeKota Bogor. Ini memicu persaingan hebat dan antar kandidat untuk mendapatkan dukungan dan rekomendasi tiket Pilkada,” tambah Atty.

Atty juga mengingatkan, bahwa para calon harusnya waspada dan berhati-hati dalam melangkah menghadapi segala kemungkinan adanya skenario politik dari lawan, termasuk skenario ‘politik belah bambu’ yang dapat mengakibatkan calon tidak mendapatkan tiket untuk maju dalam Pilkada.

“Harusnya peka dan waspada atas segala skenario politik lawan, terlebih dengan adanya skenario politik belah bambu yang bisa berujung pada kegagalan bakal calon untuk mendapatkan tiket manggung di Pilkada,” tegasnya.

Meski demikian, Atty menekankan, bahwa dirinya tidak memiliki hak untuk menghakimi dan mencari kesalahan dalam memainkan manuver politik dengan adanya KTA ganda dari dua partai.

“Saya sudah mengawal sejak awal dalam proses penjaringan dan penyaringan sampai mendaptkan surat penugasan tanpa mahar politik. Saya akan kembalikan pada keputusan partai berdasarkan informasi secara utuh tentang dinamika politik yang terjadi di Kota Bogor kepada pimpinan partai di atas,” tutur Atty.

Atty menjelaskan, bahwa apa yang terjadi ini harus menjadi pelajaran bagi calon-calon lainnya yang akan datang yang berminat maju pilkada untuk mendapatkan dukungan PDI Perjuangan dengan serius. Terlebih memiliki kebanggan menjadi kader banteng dan bagian dari keluarga partai politik yang sarat akan pengalaman.

“Memilih PDI Perjuangan adalah pilihan yang tepat sebagai jalan menuju kebenaran dan kebaikan untuk berjuang dan memperjuangkan hak-hak dasar rakyat, calon harus memiliki prinsip dan mental petarung dan semangat yang kuat untuk keluar menjadi pemenang,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor juga menegaskan bahwa partai menarik

“Sampai malam itu tidak hadir. Akhirnya DPP ambil kesimpulan bahwa Dokter Rayendra tidak ada itikad baik untuk klarifikasi,”tutur Dadang.(REK)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *