BogorInNews – Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan sebanyak 82,1 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Bima Arya Sugiarto sebagai Wali Kota Bogor periode 2014-2024. Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhannudin Muhtadi menuturkan mayoritas responden yaitu 82,1 persen menyatakan puas dengan kinerja Bima Arya di Kota Bogor.
Menurut Burhannudin, tingkat kepuasan masyarakat atau approval rating 82,1 persen terdiri dari 73,3 persen cukup puas, 8,8 persen sangat puas terhadap kinerja Bima Arya.
“Hanya 15,3 persen yang menyatakan kurang puas, termasuk 2,6 persen mengatakan tidak puas sama sekali,” tuturnya kepada wartawan pada Kamis 13 Juni 2024.
Burhannudin melanjutkan, approval rating sebesar 82,1 persen merupakan angka yang tinggi. Merujuk temuan survei tersebut, terdapat dampak positif dari tingkat kepuasan publik yang tinggi atas kinerja Bima Arya terhadap elektabilitas Dedie A Rachim sebagai Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor di Pilkada 2024.
“Artinya isu keberlanjutan dan dukungan Bima Arya terhadap Dedie Rachim jadi kunci keunggulan Dedie Rachim,” terangnya.
Burhannudin menjelaskan, dalam survei disebutkan juga bahwa kondisi pelaksaan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor lebih banyak dinilai baik/sangat baik.
“Terdiri dari 56,6 persen responden menyatakan baik, 3,3 persen sangat baik, 36,8 persen sedang. Hanya 2,6 buruk dan 0,4 persen sangat buruk,” jelasnya.
Survei ini diselenggarakan lembaga survei terkemuka dan berpengalaman Indikator Politik Indonesia mulai dari 24-29 Mei 2024. Ada 400 responden dari enam kecamatan di Kota Bogor yang menjadi sampel, dengan margin of error sekitar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Diketahui, Dedie Rachim merupakan Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024 atau mendampingi Bima Arya pada periode kedua. Mantan direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN), partai di mana Bima Arya bernaung.
Dalam survei pilihan Calon Kepala Daerah Kota Bogor yang dilakukan Indokator Politik Indonesia itu, Dedie Rachim terlihat memuncaki elektabilitas atau tingkat keterpilihan tertinggi. Pada simulasi semi terbuka dengan 19 nama calon, Dedie A Rachim menempati posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 44,0 persen. Jauh dibawahnya dr Raendi Rayendra 16,9 persen, Sendi Fardiansyah 14,9 persen dan Atang Trisnanto 3,8 persen. Sementara 15 calon lainnya masih dibawah 1,9 persen.
Lalu, simulasi tertutup dengan sepuluh nama calon. Dedie A Rachim kembali menempati posisi teratas dengan 45,2 persen. jauh dibawahnya ada dr Raendi Rayendra dengan 18,0 persen, Sendi Fardiansyah dengan 15,9 persen dan Atang Trisnanto 4,5 persen. Sementara 6 nama lainnya di bawah 2,8 persen. (NDI)