Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Bogor RayaKota Bogor

Ini Tanggapan Pj Wali Kota Bogor Setelah Dapat Dua Kritik dari Mantan Wali Kota Bogor

×

Ini Tanggapan Pj Wali Kota Bogor Setelah Dapat Dua Kritik dari Mantan Wali Kota Bogor

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BogorInNews – Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dimasa kepemimpinan Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari melalui Media Sosial (Medsos) Instagram pribadinya. Padahal kepemimpinan Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari baru akan memasuki dua bulan.

Kritik pertama, yakni video mengenai kesemrawutan Alun-alun Kota Bogor dan sekitarnya yang diunggah pada Jumat 8 Juli 2024 lalu. Pada video berdurasi 50 detik itu, Bima bersama istrinya, Yane Ardian disebutkan turun di Stasiun Bogor dan tampak berkeliling Alun-alun Kota Bogor. Sambil geleng-geleng kepala Bima tampak menyoroti kondisi Alun-alun yang ada sampah makanan juga minuman dan dipenuhi lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) dibagian trotoar jalan.

Example 300x600

Selain itu, Bima juga menyinggung kebiasaan mengetem dari para sopir angkot, yang akhirnya mengakibatkan kemacetan di sekitar kawasan Alun-alun. Bima berulang kali menunjukkan ekspresi kritiknya, dengan menggelengkan kepala dan menampilkan mimik pusing. Dalam video juga ditampilkan Bima dan Yane melihat banner besar Dedie A Rachim yang akan ikut dalam Piwalkot Bogor tahun 2024 ini. Padahal kejadian tersebut juga sudah lumrah terjadi dimasa kepemimpinan Bima Ary-Dedie A Rachim. Namun kenapa baru menjadi sorotan setelah Bima pensiun?.

Kritik kedua video lainnya berisi keluhan atas menumpuknya sampah di TPS Pasar Merdeka hingga meluber ke badan jalan pada Rabu 12 Juni 2024 kemarin. Namun dibuat juga video sebelum dan sesudah ada respon dari Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari dengan kondisi sampah sudah diangkut dan tidak meluber ke jalan. Padahal keterlambatan pengangkutan sampah juga kerap terjadi dimasa Bima-Dedie, terbaru diketahui karena kurang terawat dan sudah uzurnya armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor.

Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari memandang, kritik tersebut sebagai hal yang wajar dan baik. Dirinya mengapresiasi perhatian dan kritikan yang disampaikan Bima Arya Sugiarto.

“Ga apa-apa. Saya kira itu hal yang baik. Namanya kritik bisa dari mana saja. Dari tokoh, masyarakat biasa, kampus, Ormas, apalagi dari mantan Wali Kota yang memahami dan masih sangat sayang pada Kota Bogor. Saya kira apresiasi itu,” ungkap Hery kepada wartawan di teras Balai Kota pada Jumat 14 Juni 2024.

“Harapan sih (kritikan) bisa langsung telepon (disampaikan) kepada saya dahulu atau berhubungan dengan saya dahulu. Tapi ya mungkin, namanya juga kasuistis, melihat di lapangan langsung. Ya, ga ada masalah,” terang Hery.

Hery menekankan, tidak ada masalah mengenai kritik yang disampaikan dan merupakan masukan hal yang baik.

“Oh sering (komunikasi). Sebelumnya kan kami sudah ketemu 3 kali, tidak ada masalah. Poin intinya tidak ada masalah, dan itu masukan yang baik,” tegas Hery.

Hery juga menjelaskan, perihal armada truk pengangkut sampah Kota Bogor, pertama dirinya berterimakasih atas perhatian masyarakat dan juga mohon maaf apabila ada delay-delay atau keterlambatan dalam pengangkutan.

“Yang kedua saya sudah menyampaikan statement dalam rilis Pemkot Bogor dan bisa menjadi tambahan untuk wawancara ini. Kemudian yang ketiga tambahnya dari saya, bahwasanya selevel Kota Bogor dimana ada istana negara, tempat tinggal presiden dari level kota metropolitan, kota maju dan APBD tidak terlalu kecil dan tidak juga besar. Saya kira mencukupi lah ya,” jelasnya.

“Saya kira kita harus mulai memperhatikan program-program yang terkait urusan pemerintahan dan berkaitan dengan pelayanan dasar serta pelayan-pelayan lainnya. Yang mungkin populer nya ketika ada masalah. Tapi ketika dalam proses teknokratis dalam perencanaan dalam proses politik perencanaan mungkin belum terlalu diperhatikan atau sudah tetapi ada prioritas yang lain,” tambah Hery.

Hery menegaskan, dimasa kepemimpinan dirinya, pada anggaran tahun 2025, akan diberikan landasan perencanaan agar lebih memberikan perhatian berimbang pada 32 urusan pemerintahan.

“Perawatan untuk armada ada, tetapi minim. Sudah lama tidak diremajakan, idealnya enam tahun sudah diremajakan, tapi ini masih dipakai. Tidak ada cadangan armada, kemudian ada permasalahan kesejahteraan yang perlu dikaji kembali. Yang terpenting teknologi, sistem pengelolaan persampahan dilevel kota yang saya sampaikan, Itu yang kami sampaikan harus melompat tidak mengandalkan sistem open dumping seperti sekarang, langsung dibuang ke TPA,” tegasnya.

Hery berpendapat, harus ada gerakan masif untuk pemilahan ditingkatkan rumah tangga, komunal dan komersial, itu harus sudah mulai digalakkan. Jadi partner sosial kepada seluruh warga dan stekholder dalam membuang sampah.

“Pemerintah menaruh perhatian kepada shifting tata kelola-pengelolaan. Banyak hal lain lah. Saya membayangkan kekhawatiran, Galuga ada masalah sedikit, kita ada masalah soal persampahan. Kami akan dorong TPS3R, bank sampah juga akan digalakkan, kemudian saya akan mencari anggaran untuk pengelolaan sampah didalam kota, nanti akan seperti di Cimahi. Kita tidak tergantung semua dibuang ke TPA, tapi anggarannya puluhan miliar,” pungkasnya. (NDI)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *