EkBisJabar

Lengkong Culinary Night Diuji Coba

BogorInNews – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menguji coba kawasan Jalan Lengkong Kecil sebagai area kuliner malam hari dengan tema Lengkong Kecil Culinary Night. Uji coba dimulai pada Sabtu 8 Juni 2024 pukul 18.00-23.59 WIB.

Hadirnya Lengkong Kecil Culinary Night ini diproyeksikan akan berlangsung setiap akhir pekan dan hari libur nasional. Ini juga merupakan upaya Pemkot Bandung menata kawasan Jalan Lengkong Kecil untuk menata PKL diarea tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) Kota Bandung, Dodi Ridwansyah menyebut, sejumlah aspek yang dipersiapkan saat uji coba Lengkong Culinary Night antara lain rekayasa jalan.

“Selama berlangsungnya Lengkong Culinary Night, diberlakukan rekayasa jalan di sepanjang Lengkong Kecil. Nantinya, kendaraan diperbolehkan melintas satu arah, dari Jalan Lengkong Besar menuju Jalan Karapitan,” ungkap Dodi dikutip BogorInNews pada Senin 10 Juni 2024.

Dodi melanjutkan, Diskop UKM juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polrestabes Bandung terkait rekayasa jalan yang akan diterapkan.

“Selama penerapan Lengkong Culinary Night saja. Di luar itu, arus lalu lintas berjalan normal seperti biasa,” terangnya.

Dodi memaparkan, untuk regulasi operasional Lengkong Culinary Night, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menegakkan regulasi saat Lengkong Culinary Night berlangsung.

“Pertama, posisi tenda PKL yang biasanya menghadap ke jalan, nantinya akan diputar dan menghadap ke trotoar. Ada pun trotoar di sepanjang Jalan Lengkong Kecil akan dipergunakan sebagai area pedestrian, atau tempat berjalan kaki,” paparnya.

“Lalu, water barrier yang selama ini telah ditempatkan di kawasan jalan tersebut akan diganti traffic cone sebagai pembatas jalan dengan tenda PKL,” tambah Dodi.

Ia menjelaskan, pengunjung Lengkong Culinary Night tidak dipebolehkan membeli makanan atau minuman dari kendaraan. Di sisi lain, Diskop UKM bersama dengan Dishub dan Polrestabes sedang berkoordinasi terkait kantong parkir tambahan bagi para pengunjung.

“Terkait pengelolaan sampah, Diskop UKM bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dan juga masyarakat di sekitar area kulineran dalam pengelolaan sampah di kawasan Lengkong Culinary Night. Nantinya, tiap PKL yang berjualan wajib memisahkan sampah dan menyerahkan sampah organik untuk diolah oleh pengurus kewilayahan,” jelasnya.

Dodi membeberkan, untuk aspek Kenyamanan dan Ketertiban, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Sosial (Dinsos), Diskar PB Kota Bandung, DSDABM Kota Bandung, serta DPKP Kota Bandung terkait upaya perwujudan aspek keamanan dan ketertiban di kawasan Lengkong Culinary Night.

“Pada hari Sabtu, kawasan trotoar di Jalan Lengkong Kecil akan disiram dan sama-sama kami bersihkan. Ini kolaborasi antara Diskar PB Kota Bandung dan DSDABM Kota Bandung. Lalu DPKP akan membantu penataan kembali pohon-pohon yang ada di trotoar kawasan tersebut. Selanjutnya, Dinsos juga akan membantu menertibkan PPKS di kawasan Lengkong Culinary Night. Sehingga kenyamanan para pengunjung tidak terganggu,” bebernya.

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menginstruksikan, uji coba Lengkong Culinary Night harus mengedepankan aspek dialog dengan masyarakat setempat. Bambang mengatakan, ajang yang menjadi simbol penataan PKL di kawasan ini harus menjadi kebanggaan bersama, bukan hanya pemerintah saja.

“Community based menjadi penting. Libatkan peran warga/masyarakat. Komunikasi dengan mereka ini penting. Supaya rasa memilikinya juga lebih merata. Ini harus bersama-sama,” terangnya.

Selain itu, Bambang meminta seluruh pihak benar-benar memahami regulasi yang ada. Sehingga tujuan Lengkong Culinary Night sebagai upaya penataan PKL di kawasan Jalan Lengkong Besar tidak menimbulkan potensi negatif di kemudian hari.

“Pemerintah Kota Bandung memfasilitasi Jalan Lengkong Kecil diperkenankan untuk menjadi area culinary night. Ini harus jadi rencana bersama. Tolong perhatikan aturan-aturannya,” pungkasnya. (PRI)

Exit mobile version