BogorInNews – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar deminisasi Fraud Control Plan (FCP) dan penegakan integritas di lingkungan Pemkot Bogor di D’Anaya Hotel, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur pada Selasa 29 Juli 2025.
Acara dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Setda Kota Bogor Eko Prabowo dan Pemkot Bogor optimis
“Ini acara dismiliasi Fraund Control Plan (FCP) dalam intergritas di lingkungan Pemkot Bogor. Jadi ini sebuah upaya inisiasi ikhtiar dari pak inspektur dan jajaran auditor di Inspektorat Daerah Kota Bogor. Sesuai aturan yang ada bahwasannya pencegahan korupsi ini terus di lakukan Pemkot Bogor untuk mencapai juga Monitoring Center for Prevention (MCP) yang sesuai amanat UU dan arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI),” tutur Eko kepada wartawan usai acara pada Selasa 29 Juli 2025 sore.
Eko melanjutkan, inisiasi ini akan terus digalakan supaya hasil yang sudah baik Pemkot Bogor, menerapkan nilai-nilai yang valid datanya. Karena dimulai dengan data valid itu cukup bagus di area waspada atau nilainya 77,80.
“Nah, ini nanti akan naik di 78 sampai 80 nilainya, ini akan lebih baik lagi. Ini inisiasi yang bagus dari Inspektorat Daerah Kota Bogor. Ini dihadiri semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) SeKota Bogor,” terangnya.
Eko menegaskan, hari ini juga ada penandatanganan pakta integritas, supaya semua Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bogor komitmen dan semua rekan-rekan menjaga. Hasil poin yang didapat tadi secara resmi dari survei KPK setiap tahun, tahun 2025 ini akan muncul, apakah naik atau tidak.
“Nah, nilai kami itu, nilai tahun 2024. Kalau tadi, kata pak inspektur nilai 78 sampai 80 ini tertinggi di Jawa Barat. Kemarin juga nilai kami diatas rata-rata nasional. Karena masih ada yang harus di perbaiki, salah satunya dengan acara hari ini,” tegas Eko.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Daerah Kota Bogor, Irwan Riyanto menuturkan, langkah pihaknya hari ini untuk menaikan salah satunya poin 0,5. Jadi dari kategori waspada ke jaga, karena di Jawa Barat itu belum ada yang sampai kategori jaga.
“Jadi kami lagi kejar itu, supaya Kota Bogor menjadi yang pertama ke tingkat itu. Kami ingin mengejar target MCP termasuk Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dilakukan oleh KPK. Jawa Barat belum ada satupun daerah yang mencapai ke jaga. Cita-cita Kota Bogor, mudah-mudahan di tahun ini hasil survei KPK tercapai,” tegas Irwan didampingi Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Daerah Kota Bogor, Jimmy VP Hutapea.
Irwan menjelaskan, sekarang begini, antara MCP dengan SPI itu harus satu bagian kesatuan. Jadi misalnya MCP nya bagus, SPI nya malah ada yang turun, tidak bisa itu mencapai target Kota Bogor.
“Tentu harusnya MCP naik ini juga naik.
Nilai kami di Jawa Barat termasuk yang paling tinggi dari pada daerah lain di Jawa Barat. Indikatornya ya tadi itu, pencegahan korupsi terus perencanaan, pelaksanaan dan penganggaran,” pungkasnya.(REK)