BogorInNews – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat ada 71 warga di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan yang diduga mengalami keracunan massal. Keracunan massal ini terjadi setelah pada Sabtu 31 Mei 2024 lalu, warga menyantap hidangan di acara haul RW 12, Kelurahan Cipaku.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno memaparkan, jadi sampai Sabtu pukul 19.30 WIB total ada 71 orang dengan gejala yang sama dan dirawat di Puskesmas Cipaku saat ini ada 6 orang,” ungkap Retno kepada wartawan dikutip BogorInNews pada Selasa 4 Juni 2024.
Retno memaparkan, warga yang bergejala dipastikan mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Cipaku ataupun sekitarnya. Namun, ada 8 warga yang harus dirujuk ke Rumah Sakit (RS).
“Dari 8 warga tersebut 3 orang di antaranya di Rumah Sakit Juliana, 4 orang di Rumah Sakit Melania dan 1 orang Rumah Sakit UMMI,” terangnya.
Retno menjelaskan, adapun hingga Senin 3 Juni 2024 pukul 21.00 WIB, ada 4 pasien yang masih dirawat di Puskesmas Cipaku, 1 pasien di Rumah Sakit UMMI, dan 2 pasien di Rumah Sakit Juliana.
“Sementara satu pasien laki-laki berusia 29 tahun yang mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Juliana dinyatakan meninggal dunia. Kondisi yang di RS Juliana, tadi pasien sempat berobat ke Puskesmas Cipaku, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Juliana dan pada Senin 3 Juni 2024 sore, ada kabar satu pasien meninggal dunia,” jelasnya.
Retno menegaskan, kendati begitu, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian apakah akibat keracunan. Hingga kini, Dinkes Kota Bogor tengah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Juliana.
“Puluhan pasien yang ditangani di Puskesmas Cipaku dari siang hari, rata-rata mengalami gejala yang sama, yaitu diare, muntah dan sakit perut,” tegasnya.
Retno berpendapat, mereka diduga mengalami gejala seperti keracunan seusai menyantap hidangan dari acara haul yang digelar salah satu warga setempat pada Sabtu malam.
“Setelah dianalisis karena ada riwayat yang sama, sehari sebelumnya mereka makan dari acara haul di RW12 Kelurahan Cipaku,” ujar Retno.
Saat ini, Retno mengaku, surveilans kesehatan dari Dinkes Kota Bogor dan Puskesmas Cipaku tengah menginvestigasi dan akan memeriksa sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium, termasuk spesimen muntahan atau feses untuk mengetahui penyebab keracunannya.
“Jadi ini dugaannya karena sumber yang sama (keracunan) makanan di acara haul,” pungkasnya.(NDI)