BogorInNews – Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur Endang Setyawati Thohari berkesempatan secara langsung menyampaikan aspirasi perihal pentingnya pendidikan lingkungan kepada Presiden RI Prabowo Subianto serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia saat ini adalah Abdul Mu’ti saat momen Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SDN Cimahpar 5, Kecamatan Bogor Utara pada Jumat 2 Mei 2025 sore.
“Saya menyampaikan secara langsung kepada Presiden dan Menteri terkait pentingnya pendidikan lingkungan, khususnya terkait kesadaran membuang sampah pada tempatnya dan pemahaman manfaat pertanian, yang seharusnya ditanamkan sejak usia dini,” ungkap Endang pada Senin 5 Mei 2025.
Endang menekankan, bahwa pendidikan mengenai kebersihan lingkungan dan pertanian perlu dimulai dari jenjang PAUD, SD hingga SMA, agar nilai-nilai cinta lingkungan dan ketahanan pangan tertanam kuat sejak dini.
“Gagasan itu mendapatkan perhatian positif dari Bapak Presiden dan Menteri yang hadir. Sebagai langkah konkret, kami di daerah pemilihan (Dapil) Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur telah memulai pembangunan Taman Edukasi di setiap Kelompok Wanita Tani (KWT). Taman Edukasi ini menjadi sarana pembelajaran praktis bagi anak-anak dan masyarakat umum untuk mengenal pertanian organik, pengelolaan sampah, dan pelestarian lingkungan secara langsung,” terangnya.
Endang menegaskan, semoga inisiatif ini mendapatkan dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan generasi muda yang peduli lingkungan dan mandiri dalam pangan.
Sementara itu, Dalam pidatonya, Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan Program Terbaik Hasil Cepat (PTHC) yang menjadi bagian dari upaya percepatan pemerataan pendidikan nasional. Ia juga menegaskan komitmen dirinya memperbaiki ribuan sekolah rusak. Dibawah kepemimpinannya pemerintah telah menyiapkan triliunan anggaran untuk merealisasikan cita-cita tersebut.
“Kami siapkan anggaran Rp16 triliun untuk memperbaiki 11 ribu sekolah rusak di Indonesia. Saya menyadari betul bahwa bantuan tersebut belum bisa menyasar ke seluruh Indonesia. Sebab total keseluruhan satuan pendidikan ada sebanyak 330 ribu,” tutur Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo juga berkomitmen akan terus berjibaku untuk mengoptimalkan kualitas kenyamanan siswa saat belajar. Dirinya prihatin masih banyak sekolah di Indonesia yang hanya memiliki 1 toilet dalam satu gedung.
“Tapi kita tidak boleh menyerah. Karena itu saya bertekad untuk melakukan penghematan, Ini saya ingatkan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah baik Bupati, Wali Kota dan Gubernur untuk bisa menyelesaiakan bersama sama,” terang Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dirinya memberikan bantuan dana pendidikan untuk guru yang belum menyelesaikan pendidikan tingkat Sarjana atau setara D4 sebesar Rp3 juta per semester. Dengan beragam program tersebut, tidak adalagi copet-copet yang mencatut anggarannya. Semuanya harus sampai pada sekolah yang telah ditentukan.
“Para pejabat para birokrat diangkat dan dibiayai oleh negara hendaknya anggaran untuk rakyat jangan diselewengkan. Jangan dikorupsi dengan segala akal,” jelas Prabowo.(NDI)