BogorInNews – Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut Beni Yoga Gunasantika mulai melakukan pengecekan kesehatan dan penjualan hewan kurban. Pengecekan dimulai di Pasar Hewan Wanaraja dan PD Berkah Farm di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengingatkan para peternak untuk memastikan ternak yang dijual memiliki surat keterangan kesehatan hewan. Surat ini menjamin hewan yang dijual di Kabupaten Garut sudah diperiksa kesehatannya dari daerah asalnya. Jadi kalau sudah membawa surat keterangan kesehatan hewan artinya hewan yang disembelih, hewan yang diperjualbelikan di Kabupaten Garut sudah dijamin kesehatannya,” ungkap Beni dalam keterangan tertulis dikutip pada Minggu 2 Juni 2024.
Beni menjelaskan, untuk Idul Adha tahun ini, pihaknya menyediakan sekitar 9.862 ekor sapi dan kerbau serta 15.436 ekor domba dan kambing.
“Kalau dari tahun 2023 yang jumlahnya 9.200, kami perkirakan naik sekitar 10 sampai 15 persen. Nah, jadi kalau melihat ketersediaan tahun ini hampir 10 ribu saya kira ini masih mencukupi mudah-mudahan ya. Diskannak juga memberikan kalung khusus bagi hewan kurban yang sehat untuk memudahkan masyarakat dalam memilih,” jelasnya.
“Bentuk fisik tidak kurus, tidak cacat, berjenis kelamin jantan serta cukup umur (munglak sepasang). Nah ikuti itu, sehingga nanti hewan yang betul-betul dikonsumsi oleh nanti para penerima kurban ini sesuai dengan aturan atau kaidah agama yang berlaku begitu,” tambah Beni.
Beni membeberkan, selain itu, Diskannak mengadakan pelatihan juru sembelih halal untuk 30 perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kabupaten Garut, bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk sosialisasi bagi penyuluh agama. Pihaknya juga menyediakan juru sembelih halal di Rumah Potong Hewan Ciawitali yang sudah memiliki nomor induk veteriner.
“Nah kami jamin nanti di situ sudah kita sediakan juru sembelih halalnya, dan RPH sekarang sudah mempunyai nomor induk veteriner, jadi dijamin kesehatannya, higienis, sesuai dengan aturan dan akidah agama yang berlaku,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Diskannak Garut drh. Agustina membeberkan, pihaknya membentuk tim pemeriksaan hewan kurban untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak sehingga menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh dan halal sehingga ketentraman batin masyarakat terjaga.
“Selain itu, berbagai upaya dilakukan dalam rangka pengawasan hewan kurban diantaranya pengawasan sebelum hewan disembelih/ante-mortem di tempat penjualan hewan, sosialisasi juru sembelih halal, pengawasan pada saat hewan disembelih/post-mortem,” terangnya.
Kepala Bidang Peternakan pada Diskannak Garut M. Luqman Ismail menyebutkan, Diskannak memiliki dua pasar hewan di Wanaraja dan Bayongbong. Menjelang Iduladha, Pasar Hewan Wanaraja yang biasanya beroperasi Rabu dan Minggu akan ditambah menjadi tiga hari. Penjualan domba meningkat hingga 20 persen menjelang Iduladha, dengan kapasitas pasar mencapai 800 ekor per hari. Adapun range harga domba jantan untuk qurban di Pasar Hewan Wanaraja ini berkisar di angka Rp3 juta sampai Rp8 juta.
“Biasanya kami memasarkan (terjual) sekitar 200 ekor per hari di pasar, cuman menjelang hari qurban ini ada terjadi peningkatan sekitar 300 ekor per hari pasar, dan ini kemungkinan akan terus meningkat menjelang Hari Raya Idul qurban, perkiraan kami akan terjadi pemasaran sekitar 500 ekor per hari pasar,” tuturnya.
Terpisah, Pemilik PD Berkah Farm Fendy menyebutkan, peningkatan penjualan sapi, meskipun harga naik sekitar Rp2 juta dari tahun lalu. Kenaikan harga ini menurutnya disebabkan akibat wabah penyakit yang tahun lalu merebak hingga menyebabkan populasi sapi menurun, selain dikarenakan naiknya biaya pakan ternak dan biaya transportasi.
“Sapi yang termurah harganya Rp23 juta, yang termahal Rp80 juta sapi jenis simental. Insyaallah kan ada waktu masih 20 hari lagi lah, insyaallah pasti bertambah penjualan. Saya mah target paling 150 ekor lah,” pungkasnya. (PRI)