BogorInNews – Anvaya Townhouse bersama Kelurahan Cilendek Barat dan Aliansi Mahasiswa Peduli Bencana (Ampibi) menggelar penyuluhan antisipasi bencana alam dan gempa megathrust di area lapangan Anvaya Townhouse di Jalan Brigjen Saptadji Hadiprawira, RT02/RW08, Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat pada Sabtu 14 September 2024 siang.
Ketua Ampibi, Choirul Huda menuturkan, pihaknya melakukan penyuluhan kepada warga Anvaya Townhouse dan sekitarnya tentang jenis-jenis bencana, bahaya-bahayanya serta cara untuk menanggulanginya.
“Para warga tadi kami sudah ajak untuk simulasi ketika ada gempa. Ketika ada gempa yang utama dilakukan adalah melindungi kepala dengan cara masuk kolong meja atau melindungi kepala dengan tangannya sendiri atau dengan tasnya, bisa bikin atau sebagainya. Itu dilakukan sampai ketika gempanya selesai, baru keluar dengan tetap melindungi kepala,” ungkap Choirul kepada wartawan.
Choirul memaparkan, penyuluhan kebencanaan untuk masyarakat umum ini biasa rutin digelar pihaknya, tentunya lokasinya sesuai permintaan dari warga. Karena beberapa masyarakat tentunya ingin mendapatkan edukasi tentang masalah gempa, apalagi ada isu yang saat ini ramai diperbincangkan yaitu gempa megathrust.
“Ternyata banyak warga yang belum paham, makanya kami mulai untuk mencoba mitigasi tentang bencana gempa. Kami lakukan upaya ini untuk mengurangi resiko bencana,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Anvaya Developer Indonesia, Jordy Yonathan Stefanus memaparkan, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat yang tinggal di Anvaya Townhouse khususnya tentang isu megathrust yang saat ini ramai diperbincangkan. Karena untuk pengetahuan masyarakat khususnya penghuni Anvaya Townhouse.
“Tentunya ini sekaligus bisa dibilang menghimbau juga mengingatkan mungkin teman-teman pengembang yang lain, supaya bisa melakukan hal yang sama kepada warga-warganya. Karena ini kan sudah berbicara masalah nyawa ya. Meski memang terkadang kalau perusahaan pasti mikirinnya profit. Tetapi hal ini lebih penting daripada profit karena soal nyawa,” papar Jordy.
Jordy menjelaskan, ini berkaitan dengan kepercayaan yang sudah warga berikan ke Anvaya atau yang sudah membeli tempat tinggal disini. Ini dilakukan supaya warga lebih percaya lagi dengan Anvaya. Rumah yang dibangun di Anvaya Townhouse ini sudah bisa tahan gempa hingga magnitudo 7.
“Selain warga, kali ini dilibatkan dari pihak petugas keamanan. Kami melibatkan petugas keamanan dan juga kami minta juga kan dari Kelurahan Cilendek Barat, kebetulan juga teman-teman dari Ampibi juga mau membantu. Setelah diedukasi oleh narasumber dari Ampibi, sehingga warga paham sebenarnya ancaman megathrust di Bogor ini sangat amat minim,” jelasnya.
Jordy membeberkan, warga hanya bisa menerka saja, tapi belum mengetahui bahaya megathrust ini seperti apa atau apabila terjadi mau ngapain. Sebagai pengembang, pihaknya ingin membantu pemerintah supaya bisa mengedukasi masyarakat.
“Tetapi setidaknya ya warga kami disini ya mendapatkan edukasi. Untuk peserta 17 kartu keluarga (KK), namun ada beberapa perwakilan warga saja yang hadir,” bebernya.
Ditempat yang sama, Warga blok B6 Anvaya Townhouse, Saef Khairy mengaku, bagi dirinya dan keluarga ini kegiatan yang bagus, karena masyarakat juga masih awam ya dalam hal memadamkan kebakaran terus penanganan bencana lainnya.
“Karena pengetahuan kami bisa bermanfaat juga dalam penanganan gempa, terus kebakaran. Untuk penyelamatan agak-agak berat ya kalau, kayak kami angkat korban-korbannya. Tapi paling minimal itu, jadi ketika kami dihadapkan ada bencana, kami udah tahu lah cara penanganannya,” pungkasnya. (NDI)
