Bogor RayaKota BogorPolitik

Ada Skenario Kotak Kosong di Pilwalkot Bogor, Banu : Bukan Soal Menang Kalah, Ikhtiar Menjaga Demokrasi

BogorInNews – Menjelang Pilkada Serentak Gubernur Jawa barat dan Wali Kota Bogor yang akan dilaksanakan pada November mendatang nyatanya diwarnai manuver dari sejumlah partai politik. Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sukses membawa Prabowo-Gibran menang di Pilpres lalu kemungkinan akan mereflikasi koalisi tersebut di Pemilihan Wali Kota (Piwalkot) Bogor.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Pemenangan Pilkada PDI Perjuangan Kota Bogor, Banu L. Bagaskara mengaku hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk bertarung dalam kontestasi tersebut. Jika hal itu terjadi, kemerdekaan berdemokrasi, dan PDI Perjuangan akan tegak lurus menjaga marwah demokrasi.

“Terlebih jika skenario melawan kotak kosong dalam Pilkada menjadi skema pemenangan lawan untuk meredupkan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Kami sudah mendengar adanya dugaan skenario Kotak Kosong karena bersatunya partai-partai yang tergabung dalam KIM di Pilpres berlanjut ke Pilkada serentak ini, diantaranya termasuk di Pilkada Kota Bogor. Semoga dugaan saya meleset,” ungkap Banu kepada wartawan pada Kamis 8 Agustus 2024 sore.

“Namun apapun yang terjadi itu tentu tidak menyurutkan semangat kami kader PDI Perjuangan untuk melawan skenario tersebut. Jika memang betul dugaan tersebut terjadi, maka kemerdekaan demokrasi terancam sehingga kami di PDI Perjuangan akan berusaha untuk melawan ancaman tersebut dan menjaga demokrasi,” tambah Banu.

Banu menegaskan, PDI Perjuangan merupakan partai ideologis yang mengedepankan azas kesamaan secara visi dan misi untuk berasa di garis terdepan membela rakyat.

“Bahwa kami mencari kemenangan, tentu saja. Tapi kalau kemudian semua calonnya berpotensi secara ideologis bertentangan dengan PDI Perjuangan, sudah pasti tidak akan kami usung. Itu clear,” tegasnya.

Banu menjelaskan, yang terpenting, PDI Perjuangan bersikap bahwa Pilkada ini bukan hanya soal menang dan kalah. Akan tetapi, ada nilai-nilai pancasila yang tertanam, dan sebagai bentuk ikhtiar mempertahankan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

“Kami ingin mempertahankan nilai-nilai ideologis yang tertanam dalam partai kami. Tentu kami ingin berikhtiar mempertahankan demokrasi yang baik dan berkualitas dengan mendorong siapapun calon yang terbaik untuk melawan ancaman terhadap demokrasi tersebut,” pungkasnya. (REK)

Exit mobile version