BogorInNews – Caretaker Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor menggelar Musyawarah Kota (Mukota) VIII KADIN Kota Bogor di Hotel Pangrango, Kecamatan Bogor Tengah pada Senin 13 Januari 2024 siang. Hasilnya Maryati Dona Hasanah terpilih sebagai Ketua Kadin Kota Bogor pada Mukota VIII Kadin Kota Bogor.
Ketua Caretaker Kadin Jawa Barat Agung Suryamal Sutisna menuturkan, Mukota hari ini bagian dari mekanisme organisasi Kadin Jawa Barat dan Kota Bogor. Diikuti oleh Pj Wali Kota yang diwakili Kabag Adbang Setda Kota Bogor Lia Kania Dewi, perwakilan Kodim 0606/ Kota Bogor dan perwakilan denpom III/1 Bogor.
“Jumlah peserta 150 yang hadir dan juga bisa menjadikan Muskot ini lancar. Kenapa ada Caretaker Kota Bogor, karena ini hal yang lazim dalam organisasi dan kebetulan di Kadin Indonesia ini ada dinamika tentunya kami ikut dalam kegiatan Muskot kepada Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie,” ungkanya.
Agung memaparkan, karena Kadin Indonesia melaksanakan Munaslub saat itu dan munaslub itu terjadi karena aspirasi dari berbagai pengurus provinsi dan ALB Kadin Seluruh Indonesia. Disitulah menghasilkan Ketua Kadin Anindya Bakrie. Anindya Bakri pad saat itu juga melakukan pembenahan organisasi termasuk di Kadin Jawabarat dengan melakukan Caretaker.
“Karena didamika di Kadin Indonesia saat itu juga saya menunjukkan pak Jayabaya dan di perubahan saya sebagai Caretaker Kadin Jabar. Sekarang tugas saya yang pertama adalah merajut kembali soliditas dan harmonisasi di Jawa Barat. Kedua menegakan aturan organisasi, dan ketiga memperkuat eksistensi Kadin Indonesia yg dipimpin oleh Anindya Bakrie di Jawabarat. Kebetulan Kota Bogor yang kami lakukan Caretaker, mungkin juga di beberapa daerah. Berkaitan selesainya posisi kepengurusannya dan beberapa hal lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Caretaker KADIN Kota Bogor Nizar Sungkar menuturkan, tentang keberadaan Kadin Jawa Barat tanggal 15 Oktober 2024 tahapan tidak mengindahkan apa yang menjadi mekanisme dalam berorganisasi. Penanggungjawab nya pun tidak jelas.
“Kami Kadin yang ke Anindya Bakrie, yang sudah terpilih dalam Rapimnas kemarin, bahwa ada tokoh nasional dan menteri hadir tidak ada keraguan bahwa Anindya Bakrie yang pimpinan Kadinnya. Alhamdulillah kami berhasil membentuk panitia Mukota dengan Ketua SC Mukota VIII KADIN Kota Bogor Yus Ruswandi dan Ketua OC Mukota VIII KADIN Kota Bogor Anton Rivaldi. Alhamdulillah saya sebagai Caretaker KADIN Kota Bogor berharap KADIN Kota Bogor menghasilkan kepengurusan yang solid dan lebih baik dari sebelumnya. Tentunya sebagai barometer gerakan ekonomi di Kota Bogor,” ungkap Nizar.
Nizar menjelaskan, Kadin Indonesia ada dua yang bersikukuh. Sebagai ketua umum Kadin Indonesia ada bapak Anindya Bakrie, tapi dinamika tidak selesai dama munaslub itu saja tapi rangkaian sampai ke daerah. Mulai Provinsi Jawa Barat sampai ke Kota Bogor.
“Kami teman-teman Jawa Barat tidak menghendaki melahirkan kepemimpinan yang tidak sesuai AD/ART organisasi. Dengan itu kami meminta Kadin Indonesia mengeluarkan surat Caretaker KADIN Jawa Barat dan itu terjadi di Kota Bogor dan ada yang Kadin Kota Bogor yang menganggap ketuanya Arsyad Rasyid. Rapimnas Kadin Indonesia saat itu dihadiri 2.630 orang yang hadir, tokoh nasional dan menteri hadir,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua SC Mukota VIII KADIN Kota Bogor, Yus Ruswandi memaparkan, yang pertama bahwa Kepres yang di gaungkan bahwa ketua umum Anindia Bakery itu Kepresnya belum ada, pihaknya akan mengklarifikasi bahwa Kepres 18 tahun 2022 itu adalah mengatur tentang kebutuhan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Di dalam keputusan nya adalah lampiran yang tidak terpisahkan, lampiran satu dan lampiran yang kedua, apa itu lampiran kesatu, lampiran satu adalah mengesahkan terkait anggaran dasar dan lampiran kedua adalah terkait anggaran rumah tangga.
“Tidak ada disitu terkait dengan kepengurusan karena kepengurusan sendiri hasil keputusan Munas. Munas itu ada tiga, satu Munas biasa, Munaslub dan Munasus. Munasus adalah, apa bila ada permintaan dari anggota kami untuk merubah anggaran rumah tangga, itu tidak ada di kepres kedua dalam kepengurusan. Kepengurusan sudah titik hasil munaslub karena ada permintaan dari anggota kadin provinsi SeIndonesia untuk melaksanakan munaslub menggantikan pak Arsyad,” paparnya.
Yus menegaskan, jadi Muskota Bogor sekarang ini berdasarkan aturan, aturan dari AD/ART yang di tempat di kepres 18 tahun 2022. Yang kedua, di undang undang 187 jelas di katakan bahwa Kadin Indonesia hanya satu, Kadin provinsi hanya satu dan Kadin Kota – Kabupaten hanya satu, melalui anggaran dasar dan anggaran rumah tangga itu yang harus digaris bawahi.
“Dari pembuka pendaftaran tanggal 4 Januari sampai 8 Januari 2025 ada tiga pendaftar yang ingin ikut pemilihan ketua KADIN Kota Bogor, satu H. Najamudin, Rizky Argoebie dan Dona Maryati Hasanah. Tinggal dalam sidang pleno memverifikasi tiga-tiganya memenuhi syarat atau tidak,” tegasnya.
Ketua OC Mukota VIII KADIN Kota Bogor Anton Rivaldi mengatakan, dalam Mukota VIII Kadin Kota Bogor kali ini terpilih Ketua Kadin Kota Bogor Maryati Dona Hasanah.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan kedepan Kadin Kota Bogor semakin solid serta semakin kuat sebagai barometer gerakan ekonomi di Kota Bogor,” pungkasnya.(NDI)