BogorInNews – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq melakukan penanaman pohon untuk rehabilitasi lahan kawasan puncak di Erif Farm, di Jalan Citeko Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti kejadian banjir dan longsor kawasan puncak, kedepan Erif Farm berharap bisa menjadi kawasan wisata binaan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik inisiatif penanaman pohon ini sebagai contoh sinergi antara sektor peternakan, pertanian dan konservasi lingkungan. Menurutnya, Puncak merupakan wilayah strategis dalam menjaga keseimbangan ekologis kawasan Jabodetabek.
“Pemulihan lahan ini harus terus dilakukan agar fungsi kawasan sebagai daerah tangkapan air tetap terjaga, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” tegas Hanif kepada wartawan pada Selasa 15 Juli 2025.
Sementara itu, Direktur PT. Tiara Agro Jaya yang membawahi Erif Farm, Mochamad Dwi Satriyo menuturkan, pihaknya sebetulnya membuka peternakan sapi yang merupakan gabungan dari enam kelompok ternak. Total ada 200 peternak di fasilitasi Erif Farm. Kegiatan lain ada camping ground, kemudian pihaknya berinisiatif melakukan penanaman pohon dari bulan Januari 2025.
“Ya, ada total 8.076 pohon yang telah ditanam hingga hari ini dan ada 2.000 pohon yang belum ditanam. Alhamdulillah kami bisa menanam bersama bapak Menteri Lingkungan Hidup,” ungkap Dwi kepada wartawan pada Selasa 15 Juli 2025.
Dwi memaparkan, Erif Farm merupakan bentuk pertenakannya di lapangan luas atau sapi dilepas liarkan dilahan, sehingga masyarakat senang dan ingin mendapatkan susu segar langsung dari tempatnya.
“Kami apresiasi Menteri Lingkungan Hidup karena mendukung sekali ketahanan pangan dan penghijauan. Kami sebagai peternak ingin menjadi binaan KLH dalam hal konservasi lingkungan hidup. Perihal lahan ini kami dari tahun 2022 bekerjasama dengan PTPN. Kedepan kami akan lebih masif melakukan penghijauan, kemudian kami juga secara mandiri telah membongkar bangunan yang diduga melanggar dan lahannya kami akan tanami pohon,” jelas Dwi yang juga Ketua Kelompok Tani Ternak Sapi Perah Baru Sireum.
“Kami juga meminta arahan dan bimbingan dari KLH perihal resapan air serta bagaimana memulihkan lahan serapan air. Selain beternak, kami juga ingin membantu menjaga lingkungan,” tambah Dwi.
Dwi juga mengatakan, Erif Farm bisa memproduksi susu 3.000 liter perhari, hasilnya disetorkan ke KUD Giri Tani dan kemudian disalurkan ke Industri Pengolahan Susu.
“Kami peternak lama, sudah memulai berternak tahun 1980 dan saya generasi kedua. Kami fokus ke penghasil susu. Lahan kami 8,3 hektar dan sebagai sumber rumput, karena lahan di puncak sudah terbatas. Di gunung sudah ada Villa dan Hotel-hotel. Kami juga ada kegiatan sosial setiap bulan 3 ton beras untuk anak yatim, jompo dan dhuafa bekerjasama dengan masyarakat Cibeureum,” paparnya.(NDI)