BogorInNews – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menggelar upacara Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tingkat Kota Bogor di Balai Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah pada Rabu 24 September 2025. Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim yang menjadi inspektur upacara optimis program Bogor Lancar usungan Dedie-Jenal terlaksana dengan baik dan titik-titik kemacetan berkurang siginifikan.
“Jadi tadi seperti pesan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) bahwa pembangunan transportasi ini ditujukan sebaik-baiknya untuk pelayanan masyarakat, ya jadi artinya apapun ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah harus dilaksanakan bersama-sama dengan seluruh stakeholder. Disinggung juga tentang bagaimana kerjasama pemerintah dengan sektor swasta, harus digarisbawahi bahwa apapun kerjasama dibidang transportasi, sarana prasarana penunjang itu ditujukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Dedie.
Dedie menuturkan, pemerintah harus memastikan bahwa konektivitas, kemudian integrasi antar moda transportasi termasuk juga mobilitas warga terjamin dengan kualitas layanan yang memadai. Karena itu Pemkot Bogor tetap melaksanakan secara konsisten reduksi, konversi dan reruting.
“Tujuannya untuk memastikan bahwa Bogor semakin lancar, tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan. Karena kemacetan mengakibatkan pemborosan. Banyak pemborosannya yaitu bahan bakar, hilangnya kesempatan berusaha, yang pasti tenaga, pikiran dan sebagainya itu terbuang percuma. Kemacetan yang harus diurai, kami masih punya banyak PR antara lain dengan konversi, rerouting dan reduksi angkot,” tutur Dedie didampingi Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin.
Dedie menjelaskan, sistem transportasi nanti diganti kepada yang lebih memadai, lebih modern dan lebih tepat waktu. Tentunya harus nyaman, aman dan juga terjangkau oleh masyarakat. Jadi angkot kalau yang sudah tidak masuk dalam periode layanan atau sudah 20 tahun, kami juga ingin ada kesadaran dari para pengusaha dan para penyedia jasa angkutan untuk secara sukarela sesuai dengan aturan.
“Aturannya maksimum 20 tahun dan sudah dilakukan juga reduksi serta konversi juga reruting ya. Bagi yang masih memenuhi persyaratan tentu ada rerouting, tetapi yang sudah tidak memenuhi, mau tidak mau sesuai aturan yang ada dan regulasi yang ada. Tahun 2026 mudah-mudahan sudah tuntas semuanya ya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto mengatakan, ada arahan-arahan tambahan dari Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim selain dari yang disampaikan oleh Menhub RI. Salah satunya adalah bagaimana pertama Dishub Kota Bogor konsisten terkait dengan masalah angkutan, bahwa penataan transportasi angkutan umum kedepan tetap konsisten.
“Penataan jalan terus, tadi disampaikan oleh pak wali mengenai umur teknis 20 tahun itu akan merupakan regulasi ya, jadi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Yang kedua bahwa Dishub Kota Bogor semangatnya dengan momentum Harhubnas 2025 ini adalah hadir melayani dan kerja sepenuh hati. Pengabdian tanpa batas ya,” terangnya.
Sujatmiko menjelaskan, kemudian yang paling penting adalah menekankan inovasi-inovasi dalam rangka manajemen lalu lintas di lokasi lokasi rawan macet. Hal kedua adalah bagaimana pada hari-hari libur atau Sabtu dan Minggu, arahan dari Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim agar diperkuat jumlah petugasnya.
“Karena banyaknya wisatawan dari luar daerah yang masuk ke Kota Bogor pada hari Sabtu dan Minggu. Kota Bogor ada beberapa titik rawan macet, oleh karena itu kami harus hadir di tengah-tengah rakyat, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan lalu lintas,” jelasnya.
Sujatmiko menegaskan, terkait masalah perparkiran kedepan ditingkatkan dengan skenario yang memungkinkan, tentunya sesuai dengan arahan Wali Kota Bogor. Perihal penataan angkot Dishub Kota Bogor komitmen bahwa melaksanakan regulasi Perda nomor 8 tahun 2023 tentang transportasi,
“Tahun 2026 Insyaallah sesuai dengan hasil perhitungan ada 1.940 kendaraan angkot umur teknisnya yang sudah melampaui sistem dari layanan,” pungkasnya.(REK)