Bogor RayaKota Bogor

Musrenbang Kecamatan Bogor Tengah Usulkan Pelatihan Kerja dan Penanganan Stunting

BogorInNews – Kecamatan Bogor Tengah menggelar Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) di Hotal Salak Heritage, Kecamatan Bogor Tengah pada Jumat 24 Januari 2025 siang. Hasilnya sebanyak 80 persen usulan merupakan pembangunan fisik, namun ada 20 persen usulan bidang sosial dan ekonomi yang berfokus pada pelatihan tenaga kerja, penanganan stunting serta kemiskinan.
Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas menuturkan, Musrenbang Bogor Tengah hampir sama seperti semua kecamatan di Kota Bogor dan usulan rata-rata prioritas itu ada pada bidang fisik hampir 80 persen dari usulan dan sisanya ada bidang sosial juga ekonomi.
“Ya, paling banyak di fisik, sosialnya terkait dengan penanganan stunting, pembangunan posyandu, penanganan kemiskinan juga pelatihan tenaga kerja,” ungkap pria yang akrab disapa Theo kepada wartawan.
Teo menjelaskan, yang jelas dari sisi komposisi 80 persen fisik dan 20 persen itu ekonomi sosial dan pemerintahan. Memang karena keterbatasan anggaran yang ada dan rata-rata usulan dari kelurahan juga kecamatan paling banyak dipenuhi itu paling satu RW satu.
“Jadi kalau SeKecamatan Bogor Tengah 99 RW sama saja dengan 99 prioritas. Semoga itu bisa sampai ke tingkat Kota Bogor, nanti di kota diurut lagi. Bisa aja stengahnya hampir 50 usulan, jadi kalau misalnya yang tidak tercover di usulan Musrenbang ini, mangkanya saya sampaikan ke teman DPRD dan pengusaha. Harapannya kami bisa berkolaborasi,” jelasnya didampingi Sekcam Bogor Tengah Asep Faizal Rahman.
“Nah, selain Musrenbang bisa dari dari swadaya yang kecil, kalo yang besar ada yang Corporate Social Responsibility (CSR) swasta dan pokok pikiran dari Dewan,” tambah Theo.
Theo membeberkan, usulan fisik kebanyakan terkait dengan penanganan bekas longsor di sungai seperti Tembok Penahan Tanah (TPT), dasar dari sungai juga banyaknya terkait fisik Jembatan.
“Seperti yang disampaikan Plh Wali Kota Bogor bapak Hanafi, memang dari sisi fisik banyak, tapi sisanya yang saya tekankan khusus sosial terkait penanganan stunting. Harapan kedepan dari Presiden RI Prabowo agar Bogor menjadi zero stunting. Semua usulan perencanaan yang kami lakukan bisa terwujud sesuai dengan masyarakat,” bebernya.
Sementara itu, Plh Wali Kota Bogor, Hanafi mengajak seluruh stakeholder Kecamatan Bogor Tengah untuk mengupayakan agar pembangunan fisik, sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan dapat berjalan beriringan.
Hanafi mengatakan, bahwa Musrenbang ini bertujuan untuk memikirkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat melalui berbagai usulan.
“Sehingga pemerintah harus memiliki rumusan untuk menampung aspirasi pembangunan yang diharapkan melalui usulan. Pembangunan ini terbagi dua, yakni fisik dan nonfisik. Tapi intinya, semua harus berbanding lurus antara fisik, sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan,” katanya.
Musrenbang, lanjut Hanafi, menjadi prosedur yang harus dijalani untuk merencanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat pusat hingga provinsi, dan kemudian ke tingkat daerah.
Namun, karena adanya keterbatasan, usulan tersebut diformulasikan menjadi prioritas utama, sedangkan usulan lainnya akan direalisasikan secara berjenjang atau melalui skema lain.(REK)
Exit mobile version