BogorInNews – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menjadi narasumber utama pada acara pendidikan dan pelatihan dasar/teknis Pemadam Kebakaran kualifikasi pemadam 1 di Balai Pengembang Kompetensi Satpol PP dan Damkar Kemendagri, Jalan Raya Parung, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada Senin 4 Agustus 2025. Para anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) diminta untuk merespon cepat aduan masyarakat dan kedepan Dedie berharap ada satu nomor aduan yang dikeluarkan pemerintah untuk menampung kedaruratan ataupun aduan masyarakat.
“Ini kesempatan baik untuk sama-sama menyampaikan harapan-harapan dari pemerintah daerah dalam rangka merespon ekspektasi masyarakat. Memang masih banyak yang perlu diperbaiki terutama dari sisi layanan kedaruratan. Nanti perlu nomor khusus kedepannya. Tentunya disitu perlu adanya peningkatan kompetensi yang memadai,” tutur Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim kepada wartawan.
Dedie menerangkan, bagaimana sesungguhnya keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya petugas yang memberikan pelayanan ke masyarakat. Mekanisme aduan yang cepat di Kota Bogor ada beberapa channel pengaduan diantaranya melalui aplikasi SiBadra dan call center 119.
“Bagi unit penyelamatan dan sifatnya hal penyelamatan, ini menjadi penting masyarakat harus memiliki pengetahuan dahulu. Kami menyiapkan kompetensi, tapi masyarakat harus diedukasi agar bisa menyampaikan keluhannya atau kejadian. Maka perlu adanya satu nomor untuk kedaruratan di Indonesia ini, tidak perlu banyak nomor,” terang Dedie.
Dedie menjelaskan, Kota Bogor ada 1.000 lebih bencana pertahun meskipun kecil wilayahnya. Itu tentunya harus ditangani Kota Bogor, bencana di Kota Bogor ada angin puting beliung, banjir lintasan, pergeseran tanah atau longsor dan pohon tumbang.
“Kami tengah menyiapkan command center, belajar dari Tangerang. Kami siapkan DED tahun ini, kemudian belajar lagi bagaimana teknisnya. Seluruh aduan dan laporan masyarakat bisa terkoordinasi dan nanti disalurkan ke mana unit yang menangani. Pengelolaan secara umum, nomor aduan. Resiko tinggi kebakaran di Kota Bogor ada di pemukiman padat, pasar, gedung dan kawasan hijau,” jelasnya.
“Kami siapkan hydrant di pemukiman padat penduduk. Titik hydrant ada 527 titik yang aktif, armada 10 unit fire truck dan 2 unit mobil rescue dan 1 unit mobil skylife. Total personil 95 orang yang idealnya lebih dari 150 orang. Damkar Kota Bogor ada pengalaman penanganan orang kesurupan, permintaan kehabisan ongkos saat olahraga, permintaan ikut merayakan ulang tahun dan permintaan bantuan untuk membuka pintu terkunci,” tambah Dedie.
Dedie menegaskan, Damkar harus hadir secara cepat, cetakan dan ramah. Perlu Sumber Daya Manusia (SDM) fisik dan stamina prima. Pastikan Pamong Walagri (Cek kesehatan) dan olahraga rutin.
Sementara itu, Kepala Balai Pengembang Kompetensi Satpol PP dan Damkar Kemendagri Dr. Beny Cahyadie menuturkan, yang jelas sebagai instansi pembina pihaknya akan terus memberikan fasilitasi yang maksimal untuk seluruh teman-teman pemerintahan daerah. Seusai nomenklatur ini adalah badan pengembangan kompetensi Satpol PP dan Damkar.
“Untuk itu kami ajak pemerintah daerah untuk melaksanakan pengembangan kompetensinya dan melakukan sertifikasi nya. Ini menjadi standar pelayanan minimum. Yang jelas kami terus memberikan fasilitasi maksimal. Pada prinsipnya kami siap memberikan fasilitas yang maksimal,” pungkasnya.(REK)