Bogor RayaJabarJaDeTaBekKota Bogor

Pj Gubernur Terjunkan Ribuan Pemeriksa Hewan Kurban ke Bogor, Depok dan Bekasi

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat melepas ribuan tim pemeriksa hewan kurban yang bertugas di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat melepas ribuan tim pemeriksa hewan kurban yang bertugas di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi.

Pj Gubernur BogorInNews – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melepas 1.360 pemeriksa hewan kurban yang akan bertugas di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi di Balai Kota Bogor pada Senin 3 Juni 2024.

Bey Machmudin menekankan agar masyarakat teliti saat membeli hewan kurban, yang paling mudah adalah pilih hewan kurban yang ada tanda sehat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat.

“Jadi para pemeriksa hewan ini akan bertugas memeriksa kondisi hewan ternak yang akan dijual dan dikurbankan di momen hari raya Idul Adha tahun 2024. Selain dari sisi kesehatan, hewan-hewan tersebut juga diperiksa apakah sudah sesuai dengan ketentuan syariat Islam,” ungkap Bey kepada wartawan.

Bey melanjutkan, bagi hewan yang lolos pemeriksaan, selanjutnya akan diberikan tanda dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) secara gratis. Para pemeriksa hewan ini juga berperan menginformasikan kepada masyarakat terkait hal-hal yang harus diperhatikan ketika ingin membeli hewan kurban.

“Saya minta, para pemeriksa hewan untuk mengimbau masyarakat atau pemilik ternak untuk tidak membuang limbah padat dan cair ke air yang mengalir karena bisa menyebabkan penularan penyakit,” tuturnya.

Bey memaparkan, pada tata cara proses penyembelihan hewan kurban, para pemeriksa ini akan bertanggung jawab pada pengawasan proses pemotongan, penyaluran, pembersihan tempat, alat dan petugas pemotongan kurban.

“Saya memastikan hingga saat ini tidak ada tren penyebaran penyakit di kalangan hewan ternak di Provinsi Jawa Barat. Meski begitu, saya minta agar para penjual untuk proaktif untuk permintaan agar ada pemeriksaan kesehatan pada hewan yang dijualnya, sehingga mendapat tanda dan SKKH yang dikeluarkan Pemprov Jabar,” tegas Bey.

“Saya rasa sekarang masih ada waktu dua minggu untuk memberikan sosialisasi dan pengertian ke pemilik dan penjual hewan kurban, serta masyarakat mengenai ini semua,” tambah Bey.

Sementara itu, Kepala DKPP Provinsi Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana menambahkan, Pemeriksa Hewan Kurban ini bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Selain petugas dari provinsi, kota dan kabupaten, terdapat pula 4.000 pemeriksa hewan yang berasal dari kalangan Dokter Hewan di Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan mahasiswa yang ikut terlibat dalam pemeriksaan kesehatan hewan menjelang Idul Adha mendatang.

 

“Para pemeriksa ini akan bergerak secara mobile menyasar sentra-sentra penjualan hewan kurban di wilayahnya masing-masing,” ungkap Arifin.

“Disamping itu mereka pun akan menjangkau masyarakat melalui media sosial sebagai sarana menjawab keraguan warga yang mengalami kendala dalam pembelian hewan kurban. Kami juga sudah melakukan pelatihan Juru Sembelih Hewan (Juleha) melalui daring dan luring. Ada hampir 500 orang yang sudah melakukan pelatihan ini,” tambah Arifin.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menjelaskan, ada sekira 20 Pemeriksa Hewan Kurban di Kota Bogor. Mereka akan bertugas dibantu bersama kurang lebih 200 petugas dari PDHI, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Mahasiswa Vokasi IPB, serta Polbangtan Bogor.

“Kami akan mulai pemeriksaan di H-10 Idul Adha. Lapak-lapak penjualan hewan ternak sudah mulai kami data. Ada puluhan jumlahnya, rata-rata di Panduraya, depan Lotte, ada juga beberapa yang belum muncul,” pungkasnya.(NDI)

Exit mobile version